Jangan meninggalkan apa pun selain jejak kaki Anda dan jangan mengambil apa pun selain mengambil foto. Tentu kalimat ini pernah Anda dengar, tetapi apakah Anda lakukan saat sedang berwisata? Menjadi eco-friendly traveler alias wisatawan yang ramah lingkungan, sebenarnya mudah saja. Tidak percaya? Coba ikuti tips berikut:
Menyimpan dan mengumpulkan sampah
Jika saat berwisata Anda ingin membuang sampah tapi tidak ada tempat sampah yang tersedia, maka simpan saja dulu di mobil, di dalam tas, atau saku Anda. Jangan membuang sampah sembarangan. Setiba Anda di hotel atau tempat lain seperti stasiun pengisian bahan bakar untuk umum, barulah Anda kumpulkan sampah-sampah itu dan buanglah ke tempat sampah.
Tidak memetik atau merusak tanaman
Bunga bermekaran memang tampak menggoda untuk dipetik. Tetapi, hal ini hanya akan merusak lingkungan. Jangan memetik apalagi sampai merusak tanaman yang Anda temui saat berwisata. Biarkanlah apa adanya.
Tidak mengganggu habitat binatang, apalagi membunuh
Sering kali tindakan sepele saat berwisata malah dapat membunuh binatang. Misalnya, saat sedang liburan di pantai, wisatawan suka mengambil kerang-kerang yang bersembunyi di pasir. Banyak dari kerang ini yang sebenarnya masih hidup dan dengan membawanya pulang hanya akan membuat mereka mati.
Hindari penggunaan bensin yang berlebihan
Cobalah berkelana menggunakan angkutan umum. Selain tidak ikut menyumbang polusi udara, Anda juga bisa merasakan petualangan seru. Alternatif lain adalah dengan menyewa sepeda.
Matikan alat elektronik yang tidak perlu
Banyak tamu hotel yang sering melupakan hal satu ini. Televisi, AC, dan lampu tidak dimatikan, padahal kamar kosong. Karena itu, sebelum Anda keluar dari kamar hotel, ingatlah untuk mematikan alat elektronik.
Jangan membeli suvenir dari binatang atau tumbuhan langka
Di beberapa daerah wisata, masih banyak dijumpai suvenir dari binatang atau tumbuhan langka. Misalnya, suvenir dari gading gajah. Hal yang banyak ditemukan di Indonesia adalah edelweiss atau bunga abadi yang merupakan tumbuhan dilindungi, tetapi malah sering dijadikan suvenir.
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar