Minggu, 15 Mei 2011

DIENG, pesona negeri khayangan


ga tau kenapa, tempat ini punya magnet tersendiri bagi ku, sekian lama menunggu untuk dapat menyaksikan matahari terbit diatas salah satu bukit di sini, akhirnya kesempatan itu datang untuk ku , 11 dan 12 mei 2011 bersama kedua sahabat, widi dan dani, ku saksikan betapa cantiknya alam negeri khayangan ini.



perjalanan ini dimulai dari jogja, terminal bus Jombor, jam 7 pagi, tujuan Magelang menggunakan bus ekonomi bertarif IDR 8.000, dalam 1 jam kami sampai di terminal Magelang untuk selanjutnya berganti bus ke wonosobo dengan tarif IDR 14.000 waktu tempuh sekitar 2,5 - 3 jam sampai di terminal wonosobo, disambung dengan mini bus IDR 2.000 menuju daerah kauman, wonosobo, dimana banyak terdapat mikro bus yang akan membawa kita ke desa dieng dengan tarif IDR 8.000 perjalanan selama 1 jam menuju puncak akan disuguhkan pemandangan pertanian sayur dan kentang yang mengelilingi perbukitan, udara yang segar dan akan semakin terasa dingin jika semakin ke atas.


setelah menghangatkan tubuh dengan secangkir teh dan menunaikan sholat , kami mulai menyusuri dieng dengan berjalan kaki, sesuai saran pengelola penginapan "Bu Djono" tempat kami menginap. kami mulai dengan telaga warna, kemudian candi Bima, kawah sikidang. Candi Bima, Candi Gatot Kaca, dan Candi Arjuna. jalan kaki santai sejauh 5 km ditempuh dalam 4 jam, termasuk waktu untuk menikmati setiap tempat tersebut. karena waktu itu sudah sore, banyak loket wisata yang telah tutup dan ditinggalkan petugasnya, hanya telaga warna yang harus beli tiket wisata sebesar IDR 5.000, lainnya gratiiiiis...enak ya...
telaga warna


 di dalam kawasan telaga warna ini banyak terdapat goa-goa yang masih dianggap keramat oleh masyarakat sekitar. diantara nya goa semar, goa sumur, mendekati area ini akan tercium semerbak aroma bunga sesaji dan dupa.

kawah sikidang

candi Bima

candi Gatot Kaca

candi Arjuna
kunjungi pula teater dieng yang memutar berbagai gambar tentang kawasan ini, teater ini berada di kawasan telaga warna, dapat ditempuh dengan berjalan kaki menaiki ratusan anak tangga, atau bisa juga keluar dari kawasan telaga warna menyusuri jalanan beraspal.

Di komplek candi Gatot Kaca terdapat museum dieng, kunjungi juga museum ini, sebagai tempat penyaji berbagai informasi penting tentang dieng.


malam menyapa, kabut dan udara yang super dingin sudah menyelimuti dieng, harus segera tidur, esok pagi-pagi sekali 4.35 pagi setelah sholat subuh, kami akan berjalan menaiki bukit sikunir untuk menyaksikan matahari terbit. cuaca sempurna malam ini, langit cerah, bintang bertaburan...ku harap esok pagi pun cerah.

gunung sindoro diambil dipuncak sikunir

4.45 Pagi. ditemani seorang guide, dengan 2 sepeda motor kami, menembus dinginnya dieng di pagi ini, bukit sikunir tujuan kami, temperatur pagi ini 10 derajat celcius, super dingin dan membeku bagi ku yang tidak terbiasa. mendaki bukit sikunir sekitar 30 menit. tepat 5.30 kami telah sampai di puncaknya.


telaga cebong
 dalam perjalanan menuruni bukit sikunir kita akan jumpai telaga yang bentuknya mirip kecebong, dan masyarakat pun menamainya telaga cebong.










sunrises @ sikunir hill



sunrises@sikunir hill


perjalanan kita lanjutkan ke kawah candradimuka, kawah sileri dan sumur jalatunda.kawah ini masih aktif .setelah itu telaga mardada yang dikelilingi pertanian



kawah sileri
sumur jalatunda

pulasari hot spring
 setelah trekking yang cukup melelahkan kini saatnya menikmati air panas alami yang berada di tepian sebuah sungai di bukit kecil, air panas pulasari, memancar dari celah-celah batu di bukit itu. Segar rasanya ...segala cape sirna...

telaga warna & telaga pangilon dari puncak sidengkeng
kemarin kita telah mengunjungi telaga warna, kali ini kita akan melihat telaga warna dan telaga pengilon sekaligus dari puncak bukit sidengkeng. Indah sekali melihat telaga ini dari atas, kilauan sinar matahari menambah cantiknya warna air.  
masih banyak tempat yang sungguh indah tersimpan di sini, tapi waktu kunjungan ini sangat singkat, padahal ingin rasanya melihat air terjun sirawe dan telaga dringo serta padang edelweis di gunung prahu, mudah-mudahan aku dapat mengunjungi dieng lagi suatu hari nanti. sebelum pulang ke Jogja, kita cicipi dulu ya mie ongklok + sate sapi + tempe kemul yang khas wonosobo, kali ini warung ibu umi di kauman, samping masjid al mansur jadi rekomendasi. rasanya enak...unik dengan saos kacangnya...
 
indah alam Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar