Kamis, 29 Desember 2011

UjungKulon National Park, world heritage

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.
Cara pencapaian lokasi:
Jakarta - Serang (1 1/2 jam via jalan Tol), Serang - Pandeglang - Labuan (1 1/2 jam) , Sumur - Pulau Peucang (1 jam dengan kapal motor nelayan)
Izin untuk masuk ke Taman Nasional ini dapat diperoleh di Kantor Pusat Taman Nasional di Kota Labuan atau Tamanjaya. Penginapan dapat diperoleh di Pulau Handeuleum dan Peucang.

ini sepotong cerita ku di UjungKulon

23 Desember 2011
jam 22.00 di area parkir Stasiun Gambir

inilah awal perjalanan menuju Taman Nasional UjungKulon, bersama 24 orang yang tergabung dan merasa sebagai "backpacker", merasa? ya... karena tidak semuanya bisa menjalankan kegiatan perjalanan wisata ini "ala ransel". apa perasaan ku aja, tapi... begitulah yang aku rasakan.
4 jam sebelum di Gambir
hujan deras mengguyur Cibinong, dan akhirnya sedikit terhenti, ada satu tugas yang harus dilakukan, Ambil Tenda ! di citeureup, 3 km dari tempat tinggal ku.Basah kuyup dan sedikit kedinginan, bergegas berganti pakaian, dan sholat. bergegas aku dan widi menuju tempat ois dan teri yang telah menunggu, biar cepet, potong jalan aja, tembok tinggi pembatas komplek perumahan bukan halangan, hahaha...petualangan di mulai, gelap dan licinnya jalan akhirnya terlalui.
3 jam sebelum di Gambir.
hujan deras tadi menyisakan antrian kendaraan sepanjang jalan masuk toll citeureup. jalanan terendam. harus bersabar lagi, padahal janji ketemu temen-temen di Gambir jam 21.00 ini sih pasti ga sampe deh. setelah urusan tenda dll masuk mobil, langsung menuju pintu toll. cari taksi yang mau nganter ke Gambir, negosiasi dengan supir taksi beres, eh...dah tau terlambat, pake isi bbm dulu. ckckc....sabar lagi....
akhirnya sampe juga di Stasiun Gambir. aje...gilee....nih temen-temen pade cuex bebek gitu? dah tau gw bawa-bawaan gembolan nenek-nenek gini? hem ! ya udah lah, backpacker ga boleh cengeng. angkut ndiri juga masih sanggup !.dan harus masih menunggu lagi? 1 temen belum muncul. kirain kami yang datang terakhir, ternyata ada juga yang terlambat. ya sudah sambil ngaso, nunggu lagi dengan sabar.
23.00 tinggalkan hiruk pikuk kota menuju ketenangan hutan tropis

24 desember 2011
desa sumur, kab. pandeglang. Banten jam 06.00
ini adalah pintu masuk ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, sebenarnya pintu resmi terdapat di desa Taman Jaya, disana terdapat Kantor Balai Konservasi TNUK dan segala perizinan masuk kawasan konservasi telah di urus "kang Eep" termasuk transportasi laut menuju dan selama di pulau peucang. Makan pagi dulu di desa ini, sebelum berlayar. nasi uduknya ga karuan, hahaha....

pantai desa sumur, jam 08.00
dari sini kita akan diantar dengan perahu kecil/sampan menuju laut, karena perahu motor nelayan yang agak besar tidak bisa berlabuh dipantai dan tidak ada dermaga di pantai ini. Perjalanan kurang lebih 1 jam dengan kapal motor nelayan menuju pulau peucang. senang deh, sesuai firasat ku sebelumnya, bahwa hari ini cuaca bersahabat, laut tampak tenang dan matahari dengan gagah nya mulai membakar kulit ku. biasanya aku sangat takut dengan laut, tapi perasaan kali ini berbeda, lebih tenang dan menikmati laut. sudah 1 minggu sebelum perjalanan ini firasat ku mengatakan ini akan aman dan cerah, sementara hampir semua orang bilang sangat beresiko berlayar dengan kapal kecil di bulan desember.









Pulau Peucang, Taman Nasional UjungKulon.jam 10
 berlabuh di dermaga pulau peucang disambut ikan-ikan kecil yang berenang bergerombol di bawah dermaga,dan ketika meginjakkan kaki di pasir pantai yang lembut, kita akan disambut rusa-rusa dan babi hutan yang jinak yang telah beradaptasi bersama manusia. di Pulau Peucang, terdapat penginapan yang dikelola koperasi Perhutani dan kementrian kehutanan, ada beberapa rumah panggung yang disewakan mulai dari Rp.150 sampai Rp.400 per kamar per malam.(sosialisasi penyederhanaan penyebutan nilai rupiah, hehhee...)


rencana awal, kami akan mendirikan tenda di kawasan cibom, 15 menit berlayar dari Pulau Peucang. karena info yang didapat bahwa penginapan di Pulau Peucang sedang dalam tahap renovasi. setelah sampai di P.Peucang dan melihat ada rumah panggung yang dapat digunakan, mulai goyah keyakinan untuk bertenda, dan memilih kenyamanan laksana di kota.dan ini adalah penyebab utama bengkaknya biaya perjalanan kali ini. sejujurnya KECEWA, yang  seharusnya dapat menekan biaya atau setidaknya sama dengan teman-teman yang pernah ke ujungkulon beberapa bulan lalu. ini malah semakin mahal. dimana jiwa backpacker nya? ckckckc...ini  yang ku bilang ternyata tidak semua bisa menjalankan prinsip utama bepergian wisata ala ransel. rasa kecewa belumlah sirna, dan bertambah ketika tau bahwa ada seharusnya beberapa makanan yang menjadi pengeluaran pribadi dimasukan dalam biaya bersama. bagi kita, yang telah siap sedia jelas ini sangat mengecewakan. tapi ini ga boleh merusak liburan ku , sudah bayar mahal, maka ku nikmati liburan ini,




 Karang Copong, jam 13.00
menyusuri hutan di kawasan Pulau Peucang, terasa mengasyikan, sepanjang perjalanan kita akan berjumpa dengan hewan-hewan; rusa, babi hutan, merak, dan kicauan burung-burung. serta pohon-pohon khas hutan hujan tropis pantai yang berusia tua dan menjulang tinggi. 


di sisi barat pulau peucang, akan dijumpai karakteristik pantai yang berbeda yakni pantai dengan karang-karang yang besar, sangat cocok untuk menikmati matahari terbenam disisi ini, namun sayang, perencanaan waktu kunjungan yang sangat tidak tepat, jadi...ya nikmati saja panasnya matahari yang diselingi hembusan angin laut.



Padang penggembalaan Cidaon, jam 16.00
menyeberang menggunakan perahu motor sekitar 15 menit dari pulau peucang, menuju ujung barat pulau jawa, kita akan mendapati sebuah padang rumput yang dijadikan padang penggembalaan bagi hewan-hewan herbivora di ujung barat pulau jawa ini; banteng adalah salah satu hewan yang terlihat sedang merumput, dengan sedikit melewati hutan rawa kita akan menjumpai padang rumput ini, menara pandang tersedia disini sebagai tempat pengamatan hewan, di padang ini jika musim kawin akan banyak terlihat hewan-hewan berkumpul. banteng, rusa dan merak.

bulan desember, sebenernya bukan masa kunjungan terbaik, kunjungan terbaik pada musim panas, april-september. dimana kita akan mendapatkan seluruh sajian alam yang memukau, di bulan-bulan musim hujan, matahari akan sangat sulit untuk dinikmati, serta gelombang laut yang besar.




25 desember 2011
Tanjung Layar, coast guard jam 09.00

berjarak 30 menit berlayar dari pulau peucang menuju arah barat,kita akan sampai di tanjung layar, sebuah tanjung di ujung barat pulau jawa dan sebagai tempat berdirinya mercusuar/lighthouse, sarana rambu pelayaran bagi kapal - kapal di Samudera Hindia. Bentukan pantai berkarang terjal dengan deburan ombak yang memecah karang pelindung menghasilkan suara yang menakjubkan.








Keindahan Bawah Laut, Pulau Peucang dan Lepas Pantai UjungKulon, jam 14.00

 lakukan kegiatan snorkeling di sekitar pantai timur pulau peucang, dengan arus laut yang lebih tenang dan terumbu karang yang mulai tumbuh, dengan ikan-ikan kecil beraneka ragam yang berenang bergerombol  nampak semakin indah.


26 desember 2011
Pulau Handeuleum





 Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum. Pengamatan satwa (banteng, babi hutan, rusa, jejak-jejak badak Jawa dan berbagai macam jenis burung), menyelusuri sungai di ekosistem hutan mangrove. dengan menyelusuri sungai cigenter manggunakan kano, kita dapat menikmati ketenangan rawa-rawa dan hutan mangrove
  

laut sedikit tidak bersahabat, saat kami pulang menuju desa sumur di Pulau Jawa. Ombak yang besar mengombang-ambingkan perahu kami. was-was, cemas, ketakutan, mewarnai setiap wajah, dan sesekali pecah tawa mengendurkan ketegangan selepas melewati hempasan ombak yang tinggi. seru dan menegangkan, ini mungkin bonus dari sedikit petualangan di alam UjungKulon. Keterbatasan waktu yang ada sehingga tidak semua tempat di Taman Nasional UjungKulon dapat kita nikmati. Kawasan ini terlampau luas untuk dinikmati hanya beberapa hari.

berikut rincian biaya;

terima kasih kepada :
Ade Kurniawan, Anggi, Sarah, Vay, Rani, Uwe, Delima, Haty, Leo, Aldy, Ois, Tery, Widi, Ocip, Achyar, Yusuf, Andry, Risky, Rofiq, Anggrito, Astrid, Dayan dan Isnoe
 

Sabtu, 13 Agustus 2011

PENGERTIAN SUNNAH DAN BID’AH


PENGERTIAN SUNNAH DAN BID’AH
SUNNAH
Sunnah secara bahasa adalah jalan yang dilalui. Namun secara umum, sunnah adalah jalan yang terpuji, meski terkadang sunnah juga digunakan untuk selain itu, sebagaimana disebutkan dalam hadist Nabi SAW, “Barangsiapa yang memulai dalam Islam sunnah (jalan) kebaikan, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang melakukannya setelah dia dengan tanpa ada pengurangan sedikitpun terhadap pahalanya. Dan barangsiapa memulai dalam Islam sunnah (jalan)kejelekan, maka baginya dosanya dan dosa orang yang melakukannya setelah dia dengan tanpa ada pengurangan sedikitpun dari dosanya”. (HR.Muslim).
Sunnah juga berarti tabiat, hukum Allah dan aturan-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Ahzab:62 “sebagai sunnah Allah yang telah berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah”.
Adapun sunnah menurut syara’ adalah perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi SAW dan termasuk juga sifat-sifat fisik dan perilaku beliau.(as-sunnah an-nabawiyyah wa makanatuha fi at-tasyri’ al-islami  karya Abdul Munshif Mahmud Abdul Fattah 7.)
Dari makna ini berarti bahwa sunnah mencakup yang wajib(seperti penjelasan Nabi SAW dalam masalah ibadah dan akidah), mandub (sama dengan istilah sunnat dalam fikih, yaitu dilakukan dapat pahala dan ditinggalkan tidak berdosa) dan mubah(seperti perbuatan Nabi SAW yang berhubungan dengan tabiat kemanusiaan pada umumnya (makan, minum dll);baik dalam perbuatan, perkataan maupun keyakinan (akidah). 

Pembagian sunnah
Sunnah fi’liyah (yang berupa perbuatan)
Yaitu apa yang telah dilakukan oleh Rasullah SAW, terdiri dari;
·         Perbuatan yang termasuk dalam tabiat manusiawi (jibillah). Hukum dari perbuatan Nabi yang masuk kategori ini adalah mubah;seperti makan, minum, tidur. Dan ini telah ditetapkan oleh jumhur ulama.
·         Perbuatan yang khusus dilakukan Nabi SAW seperti, melakukan sholat tahajud di malam hari, bermusyawarah dll.
·         Perbuatan Nabi yang berfungsi untuk menjelaskan hukum-hukum Allah, memberikan penjelasan dan penguraian terhadap perintah dan larangan Allah.
Jenis ini adalah petunjuk Nabi SAW yang tunduk pada hukum taklifi; yaitu wajib, sunnah, haram atau pembatasan terhadap maksud Allah.
Contohnya adalah petujuk Nabi SAW tentang maksud firman Allah surah Al-Baqarah:43. “Dan dirikanlah sholat”.
Perintah dalam ayat diatas masih bersifat umum dimana tidak dijelaskan jenis sholat, tata cara juga jumlah rakaatnya. Nabi SAW lalu menjelaskan berdasarkan arahan Allah kepada malaikat Jibril : “sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku mengerjakan sholat” (HR.Bukhori dalam al=adab al-mufrad).
Nabi SAW telah menjelaskan bahwa sholat fardhu dalam sehari semalam itu senayak lima kali. Sholat-sholat tersebut wajib, kecuali jika seorang muslim juga berkenan melakukan sholat-sholat sunnah seperti sholat dhuha, sholat tarawih pada malam bulan ramadhlon, sholat I’ed pada hari raya idul ftri dan adha, seperti yang telah Nabi SAW contohkan.

Sunnah tarkiyah (meninggalkan suatu perbuatan)
Adalah perbuatan yang ditinggalkan Nabi SAW meski terdapat alas an dan tuntunan, serta tidak ada hal yang menghalanginya.
Seperti meninggalkan adzan dan iqomah untuk sholat idul fitri dan idul adha, sholat tarawih, tidak membaca ayat-ayat Al-Quran kepada orang yang meninggal, tidak melakukan sholat sunnah pada malam nishfu syaban, dan perbuatan lain yang tidak dilakukan Rasulullah SAW, perbuatan tersebut harus ditinggalkan karena Rasulullah pun meninggalkannya. Karena itu jika dilakukan, maka ia adlah Bid’ah, maka meninggalkannya menjadi wajib.

BID’AH
Iman Asy-Syahtibi (dalam as-sunnah wa al-bid’ah baina at-ta’shil wa at- tathbiq 12-14) berkata,”bid’ah adalah jalan dalam agama yang dibuat-buat, yang menyerupai syariat, yang dilakukan dengan tujuan berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa obyek bid’ah adalah dalam bidang agama dan bukan dalam bidang keduniawian. Yaitu bahwasanya bid’ah adalah jalan menuju agama yang dibuat-buat. Dalil yang menunukan ini adalah sabda Rasulullah SAW “ barangsiapa yang membuat-buat hal baru dalam urusan kita ini (agama kita) yang tidak ada padanya(pada agama), maka ia ditolak.” Yakni dikembalikan kepada pembuat dan pelakunya.
Maka suatu amal agar dapat diterima harus memenuhi dua hal yaitu niat untuk Allah, dan caranya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh syara’.
Maka sangat mengherankan banyak orang yang membuat hal baru dalam masalah agama, padahal agama islam telah sempurna , namun pemikiran mereka itu lumpuh dan akal mereka tidak berfungsi untuk berkreasi dalam masalah keduniaan padahal mereka sangat membutuhkannya.
Bid’ah terbagi;
Bid’ah hakiki
Adalah hal baru yang ada dalam  agama dengan tidak berdasar pada dasar-dasar yang telah ada dalam agama atau pada cabang-cabang agama. Artinya hal baru tersebut tidak berdasar dalil syara’ baik dari al-Quran, As Sunnah ataupun ijma’.
Hal baru ini murni buatan manusia dan dimasukan kedalam agama dengan tujuan tertentu oleh pelakunya. Tujuannya bisa benar dan bisa juga salah. Contoh; membangun kuburan/memasang kubah diatasnya, menghias masjid. Semua itu adalah bid’ah karena tidak ada dasar rujukannaya dalam Al-Quran, As Sunnah atau ijma’. Bahkan syara’ mengharamkannya, melarang dan memberikan ancaman jika melakukannya.
Bid’ah idhafiyah
Adalah apa-apa yang dibuat-buat dalam agama yang ada dalil nya dari Al-Quran, As Sunnah atau Ijma’ yang mana keberadaannya disandarkan kepada salah-satu dari ketiganya itu, akan tetapi ia merupakan bid’ah dilihat dari sisi bahwa ia adalah tambahan terhadap apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Contoh; adalah dzikir dengan berkelompok secara bersama-sama. Dzikir adalah sesuatu yang disyariatkan oleh Allah dalam kitab-Nya (Quran, Al Ahzab:41-42) “hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah(dengan menyebut nama)Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang”
Namun bentuk dan pelaksanaan dzikir dengan cara berkelompok dan dilakukan dengan bersama-sama adalah bid’ah yang diada-adakan, karena pelaksanaan seperti itu tidak pernah diajarkan dan tidak pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW, pada masa sahabat, dan tidak pula pada masa para tabiin, sehinga dzikir dengan berkelompok dan dilaksanakan dengan bersama-sama adalah salah satu bid’ah idhafiyah yang mempunyai dua sisi; satu sisi yang mengikutinya pada selain bid’ah dan sisi lain yang mengikutinya dengan bid’ah yang harus ditinggalkan dan tidak boleh dilakukan.
Bid’ah idhafiyah lebih banyak ditemukan padi pada bid’ah hakiki, meski bid’ah hakiki pun tidak sedikit jumlahnya. Dan perlu ditambahkan bahwa bid’ah dapat menyebabkan pembuat dan pelakunya kafir dan fasik. (hurmatul ibtida’fi Ad-Din karya Abu Bakar Al Jazairi. Hal 13-15).

dirangkum dari Sunnah dan Bid'ah karya syaikh Sa'ad Yusuf Abu Aziz. 

Rabu, 20 Juli 2011

Situ Gunung dan Curug Sawer

situ gunung
 Situ Gunung, Taman Nasional Gede-Pangrango, cisaat Sukabumi, Jawa Barat.

lokasi danau situ gunung mudah diakses, hanya 6 km dari jalan raya cisaat sukabumi, dengan kondisi jalan beraspal, yang dihiasi sawah ditepi.














Curug Sawer, Taman Nasional Gede-Pangrango, Sukabumi

curug sawer ditempuh 2 km berjalan kaki menembus hutan hujan tropis kawasan konservasi gede-pangrango dapat diakses dari gerbang situ gunung. sepanjang perjalanan di hutan ini akan banyak ditemukan flora dan fauna khas hutan hujan tropis. jalur yang cukup menantang dengan kontur tanah berbukit, naik dan turun, sesekali dijumpai jalan yang sedikit curam.










bunga/tanaman ?

bunga ini mekar langsung dipermukaan tanah, tidak terlihat batang, daun