Rabu, 27 April 2011

SAWARNA, sepotong surga tersembunyi di selatan Banten

22 april - 24 april 2011, waaah...dapet lagi long weekend
trip ini memang sudah direncanakan beberapa bulan lalu bersama temen-teman dari backpackerindonesia, rencana perjalanan disusun lewat postingan di backpackerindonesia yang diteruskan secara pribadi di yahoomessenger. matang sudah persiapannya, 15 orang tercatat ikut serta, oups...14 orang yang dapat benar-benar mewujudkan impian menikmati pantai yang damai di selatan Banten.

Jumat, 22 April jam 7.00 pagi
13 orang yang agak "aneh" ceuceulingukan di Terminal BaranangSiang Bogor, maklum ini adalah kali pertama kami bertemu, sebelumnya hanya internet yang menyatukan kami. lucu juga...bolak-balik, mondar-mandir, duduk di ruang tunggu yang sama, eeeeeehh..ternyata satu tujuan, hehehe...perkenalan singkat terjadilah.
beruntung ga lama bus yang akan mengantarkan kami ke pelabuhan ratu siap di jalur pemberangkatan. MGI bogor-Pl.Ratu  with AC dengan tarif IDR 25.000 berangkat , sampe di Cibadak Sukabumi, tambah 1 personal lagi. ini dia Kepala Suku kita, hehehe...

 





 


jam 11.50 siang, sampai di terminal Pelabuhan Ratu, tunaikan Sholat Jumat dilanjutkan ke desa Sawarna dengan elf, selama 2 jam lebih, IDR 25.000 sampe ke desa. klo ga banyakan elf ini yg jurusan akhirnya Bayah, hanya akan mengantar kita sampe pertigaan sawarna-bayah dengan tarif IDR 15.000 diteruskan dengan ojek dari pertigaan sampe desa IDR 20.000. memasuki desa kita dikenakan IDR 2.000
lewati jembatan gantung yang menghubungkan desa ada nuansa berbeda, bergoyang tiap kali kita melangkah
.
jam 15.00 istirahat sejenak di Widi Homestay, menikmati makan siang yg terlambat, ehm..ikan kembung goreng + sambel + bakwan jagung yg manis jagungnya ( ini nih jd favorit, aku aja abis 4 potong, heheehe...)

jalan kaki dikit aja, kita akan sampe di pantai dengan hamparan pasir putih yang lembut, deburan ombak yang  besar memecah di bibir pantai, langit cerah...menanti sang "raja siang" ke peraduan nya...indah...sulit dilukiskan dengan rangkaian kata, matahari perlahan tenggelam di lautan dan diantara bukit-bukit....



Sabtu, 23 April
semalam telah direncanakan menikmati sunrises, pagi ini kami bangun jam 3.30 pagi. hahaha..rasanya ayam jantan malu untuk berkokok, sementara kami telah gaduh di homestay ini siap trekking menyusuri persawahan dan ladang penduduk, sampai di desa sebelah untuk sholat subuh. lanjut lagi nih ke pantai nya, eh...si "doggy" ikut serta menemani kami, setia berjalan beriringan atau kadang dia "membuka " jalan di depan.

oh...sayang agak mendung pagi ini , awan menyelimuti pantai ini, hanya semburat merah terang tampak disela-sela kumpulan awan.tapi semangat buat "narsis" tetep ya..mulai deh sesi pemotretan, masing2 sibuk cari spot yg oke nih.
 
kata "a aji" guide kami dari homestay, sekalian kotor yuk...kita ke goa lalay, katanya goa ini dipenuhi kelelawar, bener aja kita harus kotor-kotoran lumpur, menyusuri goa dengan sungai kecil ditengahnya dan teras-teras berlumpur di sisinya,  tetep seru dong,kan "ga ada kotor, ga belajar" hehehehe....
  


cape nih kaki...ga terasa berapa km telah kami tempuh pagi ini, perut nih dah mulai konser keroncongan,
mandi dl yuk...trus makan....


abis makan, nikmati ombak di pantai berbatu karang raksasa, 2 karang tegak kokoh berdiri , ehm..ini dia orang2 bilang mirip layar kapal gitu, klo aku sih bilang " wah....aku sampe di koh rok thailand selatan" hehehehe...

trus pulangnya selusuri bibir pantai sampe ke pantai yang berpasir putih deket desa tempat kami menginap.
main air lagi nih....menantang ombak..."dikejar"ombak...main pasir...
waaahh...lupa deh semua masalah...
yang ada tawa, canda...

malam hari , tetep ya favorit kami pantai berpasir putih ini, seru-seruan dengan hidangan ayam bakar, tetep narsis juga, sampe larut malam.

oh..iya lupa kasih tau, klo pantai2 disini itu masih bersih, trus masih sepi pengunjung, jadi serasa pantai milik pribadi deh, padahalkan ini libur panjang ya...tp yg kayak gini yang di cari. beberapa .penggila surfing dari mancanegara senang di sini, mereka udah long stay, ada yang 1 bulan.

Minggu, 24 april
ehm...saatnya pulang kembali ke rutinitas, berat meninggalkan sawarna yang cantik dan damai...
eits...jangan sedih dulu...perjalanan pulang juga seru dan menyenangkan, siap-siap kita naik elf "halilintar" ya. 2 jam !
kenangan sawarna yang indah itu selalu terbayang, suatu hari nanti aku akan mengunjungi mu lagi.
semoga tetap indah,dan tetap bersih ...

terima kasih buat:
temen-temen backpackerindonesia (jakarta, bogor, sukabumi, bandung, jogja dan blitar)
jalan-jalan selanjutnya ditunggu ya...

Gn.Salak Endah, Bogor

Gunung Salak Endah, ini terletak di kaki gunung salak, kabupaten Bogor. Akses untuk menuju GSE adalah jalur Cemplang-Pamijahan-GSE, akses jalur ini memiliki jarak dan waktu tempuh dari jalan raya Bogor-Leuwiliang terpendek dibanding tiga alternatif yang lain, (Cikampek-GSE-Cibatok-GSE dan Tamansari-Gunung Bunder-GSE). Kondisi fisik jalan yang meliputi kontur, kelurusan dan lebar jalan maupun lahan pengembangan secara umum lebih memadai dibanding alternatif lainnya.

Di sini banyak terdapat obyek alami yang bisa menjadi daya tarik wisata, di antaranya:
WANA WISATA KAWAH RATU
Kawah Ratu berada di kawasan GSE pada ketinggian 1.338 m Dpl, dengan suhu berkisar 10-20 derajat C. Kawah ini memiliki daya tarik yang unik bagi setiap pengunjung, yaitu dengan aktivitas geologinya. Sepanjang hari kepundan selalu mendidih dan mengeluarkan gas alam Sulfat (H2S) dengan baunya yang khas, dan tekadang mengeluarkan suara gemuruh, akibat semburan uap air panas yang membentuk kabut.

CURUG SERIBU
Curug seribu merupakan curug yang paling indah dan paling menarik di kawasan wisata GSE, lokasinya berada lebih kurang 7 km dari Loka Purna. Jika kita menuju ke curug ini akan terlihat pemandangan alam yang indah dan alami dan memiliki daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Curug Seribu tingginya melebihi 100 meter, dan terlihat indah dan menakjubkan.

CURUG NGUMPET
Curug Ngumpet memiliki ketinggian lebih kurang 45 meter, dengan panorama alam yang indah dan asri. Untuk menuju ke obyek wisata ini, dapat ditempuh dengan jarak lebih kurang 38 km dari Bogor. Jika dari Desa Gunung Sari dapat ditempuh dengan jarak lebih kurang 9 km yang dilanjutkan jalan setapak lebih kurang 200 meter.

CURUG CIGAMEA
Di kawasan GSE, Curug Cigamea letaknya tak jauh dari jalan menuju ke Pasir Reungit, Kawah Ratu dan menuju Curug Seribu. Panoramanya sangat indah sekali walaupun tingginya tidak melebihi 50 meter. Suasananya terasa alami dan begitu segar untuk dinikmati. Hembusan angin dan ditambah gemericik air akan membuat betah berada di sini.